Islam Progresive (Islam ke-arah kemajuan)
Muhammad Amin
Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam telah mengalami kemunduran yang
cukup signifikan hal tersebut timbul bukan karena hal yang datang dari luar
Islam namun berasal dari Islam itu sendiri. Istilah truth claim (klaim
kebenaran) bukanlah hal yang baru bagi Islam jika kita melihat sejarah
bagaimana umat Islam tercerai-berai dalam persoalan theologi (ketuhanan)
yang melingkupi persoalan aqidah, iman dsb, hal tersebut dilatar belakangi oleh
perbedaan pemahaman yang ada pada setiap golongan dan komunitas. Islam seakan
hilang dari sebuah peradaban bahkan Islam pun tidak mampu menunjukan
determinasinya untuk menjadi bagian dari sebuah kemajuan.
Islam tertinggal jauh dalam berbagai bidang yang menjadi tuntutan
dalam menjawab kepentingan umat Islam di-era global berbagai ekspektasi pun
muncul dari umat islam itu sendiri beberapa tokoh Islam mencoba untuk membangun
Islam secara kolektif seperti yang dilakukan oleh beberapa ulama kontemporer
dan beberapa tokoh pembaharu Islam pola pikir yang coba dikembangkan oleh
ulama-ulama kontemporer adalah mencoba menggunakan metode-metode ijtihad yang
pernah memberikan pengaruh serta prospek yang cerah di-eranya masing-masing
seperti : pertama text based merupakan salah satu jalan pemikiran yang
menekankan pada literatur seperti nash Al-Qur’an maupun hadis, kedua electic
pada metode yang kedua ini lebih cenderung menekankan pada doktrin
ajaran yang dibawa oleh orang-orang sebelumnya sebagai bahan untuk memperkuat
argumennya saja, contextual metode yang ketiga merupakan kombinasi dari
kedua metode sebelumnya metode ini mencoba menelaah masalah-masalah yang
dihadapi oleh umat islam dengan melihat unsur historis dan masa kini.
Para-para pemikir muslim lebih cenderung menggunakan metode yang
ketiga yakni dengan melihat relasi antara masalah yang dihadapi pada masa lalu
dengan masa kini karena metode tersebut lebih dibutuhkan dalam menjawab
persoalan-persoalan rumit yang membutuhkan jawaban secara instant,
gagasan-gagasan yang coba dilakukan oleh para ulama kontemporer dalam memajukan
Islam menuai banyak kendala masalah tersebut datang dari dalam Islam itu
sendiri seperti ketidaksiapan umat Islam dan banyak pakar-pakar muslim yang
merasa pesimistis dengan upaya tersebut karena menganggap sebagai suatu bentuk
pemudaran nilai-nilai Islam itu sendiri. Tentu dengan kendala yang berasal dari
dalam Islam itu sendiri akan sulit mencapai tujuan serta ekspektasi yang
ditanamkan oleh para pemikir Islam terdahulu.
Realita yang terjadi saat ini Islam tidak mampu berbicara banyak dan ikut
menjadi bagian dari sebuah kemajuan, padahal Islam memiliki beberapa ilmuwan
yang berjaya pada masanya seperti Ibnu Sina yang dianugrahkan Bapak kedokteran,
Al-khawarizmi yang berkecimpung didunia esakta, Ibnu batutah sebagai salah
seorang penjelajah dunia, tokoh-tokoh muslim tersebut seakan kalah bila
diahadapkan dengan nama-nama ilmuwan non-muslim seperti Chistopher Colombus,
Galileo Galilei, Thomas Alfa Edison dsb bahkan para-para muslim cenderung
mengidolakan tokoh-tokoh yang berasal dari non-muslim. Sehingga perlu kesadaran
bagi masing-masing umat Islam dalam menciptakan suatu kesatuan yang teritegrasi
dengan mengembangkan inovasi-inovasi diberbagai aspek seperti: aspek sosial,
hukum, pendidikan, teknologi, dll, oleh sebab itu perlu ada suatu skema dan
strategi yang akurat untuk mendongkrak semangat para muslim di dunia agar mampu
berkontribusi dalam berbagai yang menyangkut Islam itu sendiri maupun tidak,
perlu digaris bawahi bahwa skema yang digunakan bukanlah skema yang bersifat
spkulatif melainkan suatu skema yang telah diuji dan dapat menjadi alternatif
di tengah-tengah keterpurukan yang dialami Islam pada saat init
Komentar
Posting Komentar